Tugas2 - Memahami Kaidah Kebahasaan dalam Teks "Siklus Hidrologi" (Hal.10-13) 1. Isilah kolom berikut dengan menuliskan maknanya. Kalian bisa mencari makna dari kata-kata tersebut dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1. Ilmu tentang air di bawah tanah, keterdapatannya, peredaran, dan sebarannya, persifatan kimia dan fisikanya, reaksi dengan MembandingkanTeks Eksplanasi August 07, 2015 Struktur. Siklus Hidrologi. Banjir. Kekeringan. Menjelaskan tentang pengertian dari banjir dan hal-hal yang menjadi penyebabnya. iklim, tata guna lahan dan norma pemakaian air. Konjungsi. Siklus Hidrologi. Banjir. Kekeringan. Kebanyakan menggunakan konjungsi yang menunjukkan sebab akibat MembandingkanTeks "Siklus Hidrologi" dengan Teks "Banjir" 1) Tanah longsor, badai, dan sebagainya. 2) Membuang sampah sembarangan, penggundulan hutan, hujan dengan intensitas yang tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS), dll. Vay Tiền Nhanh Ggads. Mencari informasi terkait Bentuk Das Dan Pengaruhnya Terhadap Banjir. Juga mitigasi dampaknya terhadap keragaman biologi di bumi dengan cara mengumpulkan sepasangdua dari masing masing spesies dan menempatkannya pada tempat yang aman di perahu. Bahan dan metode tempat dan waktu penelitian penelitian ini dilaksanakan mulai bulan september 2008 juni 2009 di laboratorium teknik sumber daya alam dan lingkungan jurusan keteknikan. Metode Rasional Metode Rasional Limpasan Runoff Dalam Siklus Hydrological View Of Flood Balai Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Daerah Daerah Aliran Sungai Dan Banjir Hidrologi Dasar 1 Hydrological View Of Flood Daerah Aliran Sungai Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas Laporan Kemajuan Riset Kompetensi Dosen Unpad Rkdu Monitoring Air Di Daerah Aliran Sungai World Agroforestry Centre 1 Kajian Model Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Das Terpadu Das Dan Pengelolaannya 6 Bebasbanjir2015 Das dengan bentuk bulu ayam. Bentuk das dan pengaruhnya terhadap banjir. Luas dan bentuk das. Bentuk dan makna metafora logikal dan. Masyarakat di bagian hulu dengan tingkat kesejahteraan infrastruktur dan aksesibilitas yang lebih rendah dari bagian hilir. Bentuk das yang satu ini memiliki. Suatu das yang baik akan memiliki tingkat kelenturan yang tinggi terhadap gejolak yang timbul sehingga ekosistem tersebut tetap bertahan dan kembali ke bentuk semula. Pola ini memakan waktu yang lebih ringkas untuk mencapai titik mainstream. Suatu das yang berbentuk memanjang dan sempit kemungkinan akan menghasilkan limpasan permukaan yang lebih kecil dibandingkan dengan das yang lebih besar dan kompak untuk. Bentuk bentuk das sebelum berkenalan lebih jauh dengan das. Riyadi santosa bentuk dan makna metafora logikal dan pengaruhnya terhadap gaya bahasa riyadi santosa fakultas sastra dan senirupa universitas sebelas maret surakarta abstract this article assesses a type of the conjunctive relation logical metaphor which generally is not considered as a part of logic of discourse. This article will explore the. Pemerataan pembangunan antara bagian hulu dan hilir masih menjadi masalah dalam pengelolaan das. Das ini memiliki bentuk yang sempit dan memanjang dimana anak anak sunga sub das mengalir memanjang di sebalah kanan dan kiri sungai utama. Pengaruh karakteristik daerah aliran sungai das terhadap debit di sungai karakteristik das terhadap debit di sungai. Pola aliran yang saru ini memiliki bentuk seperti bulu ayam dengan debit banjir sekuensial dan berurut. Kondisi lingkungan indonesia sangat beragam dan dinamis baik menurut waktu. Studi bentuk jaringan drainase dan hidrograf das. Das dapat dibedakan berdasarkan bentuk atau pola dimana bentuk ini mempengaruhi waktu konsentrasi air hujan yang jatuh mengalir menuju outlet. Mereka yang tidak mengikuti upaya mitigasi tidak ikut dalam perahu akhirnya musnah tenggelam oleh banjir yang makin besar coppola 2007. Perbedaan bentuk das terhadap hidrog raf banjir dan mengetahui pengaruh ka rakteristik das lainnya selain bentuk das terhadap hidrograf banjir. Bagimana bentuk daerah aliran bisa dlihat pada peta relief diatas sudah jelas bentuk relief daerah aliran sub das acai dan siborogonyi batas daerah aliran garis poligon merah. Bentuk daerah aliran yang memanjang ditambah dengan sebagian tempat landai tentu sangat potensial dilanda banjir pada musim penghujan banjir karena faktor alam. Adapun topografinya cenderung curam dibandingkan dengan bentuk das lainnya. Umumnya memiliki debit banjir yang kecil tetapi berlangsung cukup lama karena suplai air datang silih berganti dari masing masing anak sungai. Salah satu faktor penentu kecepatan hidrologi adalah bentuk das dan sistem jaringan sungai. Semakin bulat bentuk das berarti semakin singkat waktu konsentrasi yang diperlukan sehingga semakin tinggi fluktuasi banjir yang terjadi. Bentuk das mempengaruhi waktu konsentrasi air hujan yang mengalir menuju outlet. Peran strategis das sebagai unit perencanaan dan pengelolaan sumberdaya semakin nyata pada saat das tidak dapat berfungsi optimal sebagai media pengatur tata air dan penjamin kualitas air yang dicerminkan dengan terjadinya banjir kekeringan dan sedimentasi yang tinggi. Dalam prosesnya maka kejadian kejadian tersebut merupakan fenomena yang timbul sebagai akibat dari terganggunya fungsi das. bentuk das dan pengaruhnya terhadap banjir Bentuk ialah satu titik temu antara ruang dan juga merupakan penjabaran geometris dari bagian semesta bidang yang di tempati oleh objek tersebut, yaitu ditentukan oleh batas-batas terluarnya namun tidak tergantung pada lokasi koordinat dan orientasi rotasi-nya terhadap bidang semesta yang di tempati. Itulah informasi tentang bentuk das dan pengaruhnya terhadap banjir yang dapat admin kumpulkan. Admin dari blog Berbagi Bentuk 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait bentuk das dan pengaruhnya terhadap banjir dibawah ini. Bentuk Das Dan Jaringan Sungai Kraktristik Ddaerah Aliran Sungai Das Ppt Download Pengaruh Karakteristik Daerah Aliran Sungai Analisis Hidrograf Aliran Membandingkan Teks Siklus Hidrologi Dengan Teks Banjir Mikirbae Daerah Aliran Sungai Labhidrolika Unhas Analisis Hubungan Bentuk Das Dengan Debit Banjir Studi Kasus Das Pdf Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Perubahan Debit Daerah Aliran Sungai Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas Lapan Ungkap 3 Pemicu Banjir Sentani Salah Satunya Kerusakan Lahan Templat Tugas Akhir S1 Bentuk Das Dan Jaringan Sungai Nagaputihs Home Itulah yang admin bisa dapat mengenai bentuk das dan pengaruhnya terhadap banjir. Terima kasih telah berkunjung ke blog Berbagi Bentuk 2019. Kali ini, kita akan membahas tentang macam-macam siklus hidrologi yang terdiri atas 3 jenis. Ada apa saja, ya? Yuk, simak bersama! — Bangun tidur kamu ke kamar mandi buat cuci muka dan buang air. Abis itu, kamu minum air putih dan sarapan. Lanjut mandi dan pake seragam. Kemudian, duduk manis depan laptop dan mulai kelas daring. Dari semua aktivitas yang kamu lakukan di pagi hari ini, mereka semua memiliki kesamaan, loh. Udah tau, kan? Yap betul banget, semuanya menggunakan air loh, gais! Baik buat dikonsumsi, maupun buat kegiatan rumah sehari-hari lainnya, seperti mandi dan mencuci. Coba bayangin deh, setiap harinya, lebih dari 200 juta penduduk Indonesia minum air putih rata-rata 3 liter, mandi minimal 1 kali sehari, dan nyuci puluhan pakaian. Kira-kira, berapa liter ya itu air kepake? Dan itu baru di Indonesia loh gais, belom sama temen-temen kita yang ada di negara dan benua lain. Tapi kok.. air di bumi kita gak pernah habis, ya? Apa emang segitu banyaknya kah air di bumi? Nah jawabannya, karena ada yang namanya siklus hidrologi, gais! Yuk, langsung simak pembahasan berikut! Apa sih siklus hidrologi itu? Kalo secara definisi, hidrologi itu artinya ilmu yang mempelajari air yang ada di atas maupun di dalam bumi. Nah, kalo siklus hidrologi atau siklus air adalah rangkaian atau tahapan yang dilalui oleh air dari bumi, ke atmosfer, dan kembali lagi ke bumi. Simpelnya, air yang ada di bumi menguap, jadi awan, terus turun lagi deh jadi hujan. Nah, ini yang menyebabkan volume air di bumi itu relatif sama dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi terus menerus loh, mengikuti tahapan dalam siklusnya. Siklus hidrologi ini dibagi menjadi 3 jenis, gais. Nih, sekarang aku jelasin ya 3 jenis siklus hidrologi yang ada di bumi Siklus Air Pendek Siklus ini merupakan yang paling pendek, nih. Jadi dalam siklus ini, air di laut mengalami evaporasi atau penguapan. Evaporasi di sini adalah proses menguapnya air dari laut, danau, sungai, atau permukaan air lain yang ada di bumi. Kunci utama dari evaporasi ini adalah panas matahari ya, gais. Baca juga 5 Akibat Revolusi Bumi Bagi Kehidupan, Apa Saja itu? Kemudian, uap air tadi mengalami kondensasi dan berubah menjadi awan. Kondensasi adalah berubahnya wujud uap air menjadi titik-titik air, hingga akhirnya terbentuk menjadi awan. Setelah menjadi awan ini, akhirnya terjadi deh presipitasi. Nah, presipitasi ini kita kenal juga namanya sebagai hujan gais. Ngomongin evaporasi, dalam siklus hidrologi itu ada juga yang namanya transpirasi dan intersepsi loh, gais. Jadi, kalo transpirasi itu adalah proses menguapnya air dari tanaman melalui mulut daun dan batang. Sedangkan, intersepsi itu adalah air hujan yang terjebak di atas tanaman, yang kemudian menguap lagi sebelum mencapai tanah. Contohnya, di hutan hujan yang daun pohonnya relatif besar, biasanya air hujan akan tertahan di pohon nih, gak langsung jatuh ke tanah. Nah, air hujan yang menempel di bagian pohon tersebut, akhirnya mengalami evaporasi. Jadi, sebenarnya evaporasi gak cuma bisa terjadi di laut ya gais, bisa juga karena campur tangan tanaman loh, baik dengan transpirasi atau intersepsi. Siklus Air Sedang Nah, kalo di siklus air sedang, hujannya gak terjadi di laut ya gais, tapi terjadi di darat. Awalnya sama, air mengalami evaporasi, terkondensasi menjadi awan, dan akhirnya turun hujan. Bedanya sama siklus air pendek, kali ini hujannya turun di darat nih, gais. Jadi, ketika sudah mengalami kondensasi, awan bisa juga mengalami adveksi. Adveksi adalah bergeraknya awan menuju tempat lain karena bantuan angin. Karena adanya adveksi ini, awan bisa menurunkan hujannya di darat nih gais, sehingga timbul lagi yang namanya run off. Run off adalah bergeraknya air di darat dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Air yang bergerak ini nantinya akan mengalir kembali ke laut ya gais, sehingga bisa kembali mengulang siklusnya, deh. Baca juga Pengertian, Gejala, Erupsi & Bentuk Gunung Api Vulkanisme Eh btw, air yang jatuh di darat gak selalu menjadi run off loh, tapi bisa juga malah mengalami infiltrasi. Infiltrasi adalah meresapnya air ke dalam pori-pori tanah. Kalo airnya meresap ke dalam tanah, ujung-ujungnya air akan tetap mengalir ke laut kok, tapi prosesnya bakal lebih lama, nih. Siklus Air Panjang Yang terakhir sesuai namanya, gais. Jadi, siklus ini merupakan siklus air yang paling panjang prosesnya. Awalnya sama, air mengalami evaporasi dan kondensasi. Tapi kali ini, hujannya bukan hujan biasa nih gais, melainkan hujan es! Ini karena awan yang ada di atmosfer bergerak ke tempat yang relatif lebih dingin, atau kondisi suhu udara di atmosfer saat itu sedang rendah. Nanti setelah musim semi, baru deh salju atau esnya mencair, mengalir di permukaan bumi, dan akhirnya sampai ke laut buat mengulang kembali siklusnya. Karena prosesnya yang panjang ini deh siklusnya dinamakan siklus panjang. Ngomongin es, dalam siklus panjang ini kamu bisa juga menjumpai proses sublimasi loh. Sublimasi adalah perubahan wujud padat menjadi gas, dalam hal ini adalah es yang menguap kembali menjadi uap air. Jadi, uap air yang ada di atmosfer bukan cuma dari air aja ya gais, bisa juga nih dari air yang versi padatnya, yaitu es. Oke, gais! Itu dia bahasan kali ini mengenai 3 jenis siklus hidrologi ya! Walaupun air tidak pernah habis karena ada siklus yang selalu terulang, bukan berarti kita bisa seenaknya menggunakan air, ya. Karena siklus air ini prosesnya gak sekejap, loh! Air yang kembali dalam bentuk hujan itu jumlahnya masih kalah jauh sama air yang digunakan manusia buat kehidupan sehari-hari. Walaupun airnya gak bisa habis, tapi air yang bisa kita gunakan buat kehidupan sehari-hari sangat terbatas, gais. Jadi, kamu harus selalu bijak dalam menggunakan air, ya! Baca juga Macam-Macam Lapisan Atmosfer Bumi dan Karakteristiknya Kalo kamu masih mau belajar lebih dalam lagi tentang air yang ada di permukaan Bumi maupun di laut, aku saranin kamu langsung langganan ruangbelajar aja ya, gais! Di sana, ada banyak materi menarik yang bakal berguna banget buat kamu, loh. Dijamin gak rugi kok gais xixixi. Sampai jumpa di materi berikutnya, ya! Tingkatkan terus semangat belajarnya~ Referensi Achmad, Mahmud. 2011. Buku Ajar Hidrologi Teknik. Makassar Universitas Hasanuddin. Artikel ini telah diperbarui pada 30 Mei 2022. Membandingkan teks dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk menemukan perbedaan dan persamaan diantara dua buah teks. Kegiatan membandingkan teks dapat dilakukan dengan cara membandingkan dari segi struktur teks maupun bahasa yang digunakan dalam teks tersebut. Untuk dapat membandingkan dua buah teks dibutuhkan pengetahuan tentang struktur dan unsur kebahasaan teks tersebut. Pada tulisan ini teks yang dibandingkan berbentuk teks eksplanasi. Teks eksplanasi berisi penjelasan tentang keadaan sesuatu sebagai akibat dari sesuatu yang lain yang telah terjadi sebelumnya dan menyebabkan sesuatu yang lain lagi akan terjadi kemudian. Struktur teks eksplanasi terdiri dari pernyataan umum^urutan sebab akibat^penutup. Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal yang akan dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf pertama. Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang disampaikan, berisi urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam bagian ini terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan sebab-akibat terdapat beberapa bagian. sedangkan penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi. Beriikut ini contoh teks berjudul banjir. No. Struktur Teks Peristiwa 1. Pernyataan Umum Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai DAS. Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir. 2. Penyebab Alami Banjir Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan run-off di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan aliran permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran permukaan kecil. Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar. Apabila kondisi tanahnya relatif tetap, air yang meresap ke dalam tanah akan relatif tetap. Faktor penutup lahan vegetasi cukup signifikan dalam pengurangan atau peningkatan aliran permukaan. Hutan yang lebat mempunyai tingkat penutup lahan yang tinggi sehingga apabila hujan turun ke wilayah hutan tersebut, faktor penutup lahan ini akan memperlambat kecepatan aliran permukaan. Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar. Karena tetes hujan berukuran besar, pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil. Sebaliknya, limpasan air hujan menjadi sangat besar. Fisiografi atau geografi fisik sungai seperti bentuk, fungsi, dan kemiringan daerah aliran sungai DAS, kemiringan sungai, geometrik hidrolik bentuk penampang, dan lokasi sungai merupakan penyebab banjir dari segi fisiografi. Pengurangan kapasitas aliran banjir pada sungai disebabkan oleh pengendapan yang berasal dari erosi DAS dan erosi tanggul sungai yang berlebihan dan sedimentasi di sungai itu karena tidak adanya vegetasi penutup dan adanya penggunaan lahan yang tidak tepat. Akibat adanya peningkatan jumlah penduduk, kebutuhan infrastruktur, terutama permukiman akan meningkat, sehingga mengubah sifat dan karakteristik tata guna lahan. Kecenderungan kapasitas saluran drainase menurun sehingga menyebabkan aliran permukaan meningkat. Drainase perkotaan dan pengembangan pertanian pada daerah banjir akan mengurangi kemampuan bantaran dalam menampung debit air yang tinggi. Air pasang memperlambat aliran sungai ke laut. Pada waktu terjadi banjir bersamaan dengan air pasang tinggi, tinggi genangan air atau banjir menjadi besar karena terjadi aliran balik. 3. Penyebab Banjir karena Faktor Sosial Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman. Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan. Deforestasi, degradasi lingkungan dan pembangunan kota yang penuh dengan bangunan beton dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data intensitas hujan dapat menyebabkan bencana alam banjir. Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir daerah perkotaan. Pemeliharaan kurang memadai pada bangunan pengendali banjir dapat menimbulkan kerusakan dan akhirnya tidak berfungsi dapat meningkatkan kuantitas banjir. Diolah dari Kodoatie, & Sjarief, R. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai. Alam dan manusia memiliki andil penyebab terjadinya banjir. Sebutkan apa saja penyebab banjir yang diakibatkan oleh alam dan manusia. Dengan bantuan diagram, buatlah klasifikasi penyebab terjadinya banjir. Klausa Kompleks dan Kalusa Simpleks Teks eksplanasi menggunakan konjungsi eksternal, yakni konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskripsi benda, atau kualitas di dalam klausa kompleks atau antara dua klausa simpleks. Klausa kompleks adalah klausa yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur. Struktur yang satu dan struktur yang lain dihubungkan oleh konjungsi. Namun, sering hubungan itu hanya ditunjukkan oleh tanda koma atau titik koma, bahkan tidak ditunjukkan oleh tanda baca apa pun. Klausa simpleks adalah klausa yang terdiri atas satu verba utama yang menggambarkan aksi, peristiwa, atau keadaan. Klausa simpleks hanya mengandung satu struktur subjek^predikator^pelengkap^keterangan. Unsur yang diletakkan di dalam kurung belum tentu ada dalam Contoh Klausa Simpleks dan Klausa Kompleks Contoh Klausa Simpleks Tanaman menyerap air melalui akar. Subjek Predikator Objek Keterangan cara Banjir adalah fenomena alam yang sumbernya dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai DAS. Subjek Predikator Objek Keterangan Contoh Klausa Kompleks Struktur 1 Akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Subjek Predikator Objek Struktur 2 yang berakibat sedimentasi masuk ke sungai. Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Subjek Predikator Objek Struktur 3 sehingga daya tampung sungai berkurang. Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Subjek Predikator Tugas mengurai kalimat berikut seperti contoh Temperatur yang berada di bawah titik beku mengakibatkan kristal es terbentuk. Temperatur yang berada di bawah titik beku mengakibatkan kristal es terbentuk. Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. Struktur 1 Butir-butir air terjadi karena Subjek Predikator Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Struktur 2 tetesan air kecil tiny droplet yang timbul akibat kondensasi. Predikator Objek Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Objek Struktur 3 berbenturan dengan tetesan air lainnya Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Objek Struktur 4 dan terbawa oleh gerakan udara. kata perangkai konjungsi Predikator Objek Bila temperatur udara turun sampai di bawah 0° Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju. Bila temperatur udara turun sampai di bawah 0° Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju. Struktur 1 Bila temperatur udara turun sampai di bawah 0° Celcius, Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Subjek Predikator Keterangan Struktur 2 butiran air akan berubah menjadi salju. Subjek Predikator Objek Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar. Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar. Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar. Subjek Predikator Objek Karena tetes hujan berukuran besar, pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil, sebaliknya limpasan air hujan menjadi sangat besar. Karena tetes hujan berukuran besar, pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil, sebaliknya limpasan air hujan menjadi sangat besar. Struktur 1 Karena tetes hujan berukuran besar Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Subjek Predikator Objek Struktur 2 pori-pori permukaan tanah akan tertutup Subjek Predikator Struktur 3 sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil, Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Subjek Keterangan Struktur 4 sebaliknya limpasan air hujan menjadi sangat besar. Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Subjek Predikator Keterangan Pada tahap awal eksplanasi ditandai oleh pernyataan umum dan diakhiri oleh urutan sebab-akibat. Apa yang kalian temukan dari struktur teks “Banjir”? Apakah kalian menemukan perbedaan antara struktur teks “Siklus Hidrologi” dengan struktur teks “Banjir”? Di mana letak perbedaannya? Teks “Banjir” ternyata tidak memiliki kesimpulan. Teks ini dibagi menjadi 3 bagian pernyataan umum, penyebab alam, dan penyebab sosial. Perbedaan diantara kedua teks adalah Teks “Siklus Hidrologi” memiliki urutan sebab-akibat yang secara umum menjelaskan proses terjadinya siklus hidrologi. Sedangkan teks “Banjir” memiliki urutan sebab-akibat yang menjelaskan penyebab banjir, secara khusus karena alam maupun sosial. Istilah Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Istilah yang digunakan untuk bidang tertentu dan pemakaiannya hanya dapat dipahami oleh orang yang berkecimpung dalam bidang tersebut dinamai istilah khusus. Beberapa istilah dalam teks bajir adalah sebagai berikut. Fisiografi adalah salah satu cabang ilmu geografi yang mempelajari suatu wilayah daerah atau negara berdasarkan segi fisiknya, seperti dari segi garis lintang dan garis bujur, posisi dengan daerah lain, batuan yang ada dalam bumi, relief permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut. Geofisik geofisika adalah ilmu tentang sifat-sifat alami bumi panas, magnetisme, dsb dan gejala-gejalanya mencakupi bidang-bidang meteorologi, oseanografi, seismologi, vulkanologi, magnetisme, dan geodesi. Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, es, atau gletser di suatu cekungan. Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya akibat transportasi angin, air, atau es. Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia. Resistensi artinya ketahanan Vegetasi adalah kehidupan dunia tumbuh-tumbuhan atau dunia tanam-tanaman. Infiltrasi adalah aliran air ke dalam tanah melalui permukaan tanah, perembesan. Deforestasi adalah kegiatan penebangan hutan atau tegakan pohon sehingga lahannya dapat dialihgunakan untuk penggunaan nir-hutan, yakni pertanian, peternakan, atau kawasan perkotaan. Degradasi adalah penurunan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan pembangunan yang dicirikan oleh tidak berfungsinya secara baik komponen-komponen lingkungan sebagaimana mestinya. Membandingkan struktur teks “Banjir” dengan struktur teks “Kekeringan”. Kekeringan Kekeringan merupakan fenomena hidrologi yang paling kompleks, perwujudan dan penambahan isu-isu berkaitan dengan iklim, tata guna lahan, dan norma pemakaian air. Kompleksitas bertambah karena diketahui kekeringan merupakan bencana dengan prosesnya berjalan lambat sehingga dikatakan sebagai bencana merangkak. Kekeringan datang tidak tiba-tiba seperti banjir atau gempa bumi, tetapi timbul perlahan-lahan sehingga sangat mudah diabaikan. Tidak bisa diketahui secara pasti awal dan kapan bencana ini berakhir, tetapi semua baru sadar setelah berada di periode tengahnya. Definisi Kekeringan Kekeringan diklasifikasikan menjadi dua kekeringan alamiah dan kekeringan antropogenik. Kekeringan alamiah terjadi akibat tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim, kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah, kekurangan kandungan air di dalam tanah sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas, pasokan komoditi ekonomi kurang dari kebutuhan normal. Kekeringan antropogenik adalah kekeringan yang disebabkan oleh ketidakpatuhan pada aturan. Kekeringan antropogenik terjadi karena kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan akibat ketidak-patuhan pengguna terhadap pola tanam/pola penggunaan air dan kerusakan kawasan tangkapan air, sumber air akibat perbuatan manusia. Iklim Kekeringan di Indonesia sangat berkaitan dengan fenomena ENSO El-Nino Southern Oscilation. El-Nino adalah kondisi abnormal iklim yang mengakibatkan kemarau panjang. Pengaruh El-Nino lebih kuat pada musim kemarau dibandingkan pada musim hujan. Pengaruh El-Nino pada keragaman hujan memiliki beberapa pola, yakni akhir musim kemarau mundur dari normal; awal masuk musim hujan mundur dari normal; curah hujan musim kemarau turun tajam jika dibandingkan dengan normal; deret hari kering makin panjang, khususnya di daerah Indonesia bagian timur. Tata Guna Lahan Semakin meningkatnya jumlah luas lahan pertanian yang diubah menjadi permukiman dapat mengakibatkan semakin menurunnya jumlah air resapan. Hal ini mengakibatkan aliran permukaan meningkat. Peningkatan ini menyebabkan air yang seharusnya tertampung di dalam tanah menjadi terbawa aliran permukaan sehingga terjadi kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah. Norma Pemakaian Air Penggunaan air yang berlebihan pada waktu musim tanam di lahan pertanian pada industri dan pada rumah tangga menyebabkan menurunnya jumlah air pada waktu musim kemarau. Penyebab bencana kekeringan adalah Akibat tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim, kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah, dan kekurangan kandungan air di dalam tanah Kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan akibat ketidak-patuhan pengguna terhadap pola tanam/pola penggunaan air dan kerusakan kawasan tangkapan air, sumber air akibat perbuatan manusia. El-Nino yang mengakibatkan kemarau panjang. El-Nino mengakibatkan kemarau dan musim hujan mundur dari normal sehingga deret hari kering makin panjang. Tata guna lahan, banyaknya lahan pertanian menjadi perumahan mengakibatkan berkurangnya jumlah air resapan dan memperbanyak air permukaan. Air yang seharusnya tertampung di dalam tanah terbawa aliran permukaan sehingga mengurangi pasokan air tanah. Penggunaan air berlebihan pada musim tanam menyebabkan menurunya jumlah air pada musim kemarau. Masyarakat yang mengandalkan mata pencaharian dari bidang pertanian akan sangat terpengaruh oleh adanya bencana kekeringan. Hal ini disebabkan karena tanaman membutuhkan air untuk tumbuh sedangkan pada waktu terjadi kekeringan, jumlah air sedikit atau hampir tidak ada. Selain itu, suhu udara juga menjadi panas. Suhu udara yang panas dan jumlah air yang sedikit menyebabkan tanaman mengering. Akibatnya, masyarakat petani akan terpengaruh, karena pertanian membutuhkan air dalam jumlah yang besar. No. Penyebab Terjadinya Banjir Kekeringan 1. Curah hujan dengan intensitas tinggi Curah hujan di bawah normal 2. Pengurangan kapasitas aliran air Kebutuhan air lebih besar dari pasokan 3. Membuang sampah di DAS Deret hari kering makin panjang akibat El-Nino 4. Kawasan padat penduduk sepanjang aliran sungai Banyaknya lahan resapan air yang beralih fungsi 5. Pemeliharaan bangunan pengendali banjir yang kurang memadai Penggunaan air berlebihan waktu musim hujan No. Akibat yang ditimbulkan oleh Banjir Kekeringan 1. Menurunya kesehatan akibat timbulnya berbagai penyakit Kekurangan pasokan air 2. Munculnya berbagai kerawanan sosial Tanaman pertanian mati 3. Menurunya tingkat kesejahteraan masyarakat Kesehatan masyarakat menurun 4. Rusaknya lahan pertanian Kekurangan air bersih 5. Rusaknya sarana dan prasarana umum Kekurangan bahan pangan Teks Ekspalanasi Banjir dan Kekeringan No. Struktur Teks Peristiwa 1. Pernyataan Umum Beberapa bencana alam yang sering melanda Indonesia adalah banjir dan kekeringan. Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir biasanya terjadi pada musim hujan. Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan beberapa bulan hingga bertahun-tahun. Banjir dan kekeringan sama-sama memiliki dampak bagi kehidupan manusia di sekitarnya. 2. Penyebab banjir dan kekeringan Bencana banjir disebabkan oleh faktor manusia dan faktor alam. Beberapa faktor penyebab banjir antara lain adalah sebagai berikut. Banjir disebabkan akibat curah hujan yang tinggi pada musim hujan Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar. Karena tetes hujan berukuran besar, pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil. Sebaliknya, limpasan air hujan menjadi sangat besar. Pengurangan kapasitas aliran banjir pada sungai disebabkan oleh pengendapan yang berasal dari erosi DAS dan erosi tanggul sungai yang berlebihan dan sedimentasi di sungai itu karena tidak adanya vegetasi penutup dan adanya penggunaan lahan yang tidak tepat. Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir daerah perkotaan. Pemeliharaan kurang memadai pada bangunan pengendali banjir dapat menimbulkan kerusakan dan akhirnya tidak berfungsi dapat meningkatkan kuantitas banjir. Kekeringan yang sering melanda Indonesia disebabkan oleh beberapa sebab, antara lain sebagai berikut. Akibat tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim, kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah, dan kekurangan kandungan air di dalam tanah Kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan akibat ketidak-patuhan pengguna terhadap pola tanam/pola penggunaan air dan kerusakan kawasan tangkapan air, sumber air akibat perbuatan manusia. El-Nino yang mengakibatkan kemarau panjang. El-Nino mengakibatkan kemarau dan musim hujan mundur dari normal sehingga deret hari kering makin panjang. Tata guna lahan, banyaknya lahan pertanian menjadi perumahan mengakibatkan berkurangnya jumlah air resapan dan memperbanyak air permukaan. Air yang seharusnya tertampung di dalam tanah terbawa aliran permukaan sehingga mengurangi pasokan air tanah. Penggunaan air berlebihan pada musim tanam menyebabkan menurunya jumlah air pada musim kemarau. 3. Akibat banjir dan kekeringan Bencana alam banjir mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi masyarakat. Banjir yang menggenangi wilayah pemukiman tentu mencemari lingkungan shingga menimbulkan berbagai macam penyakit. Banjir juga dapat mengakibatkan kerawanan sosial seperti kelaparan dan tindak kejahatan. Banjir mengakibatkan menurunya kesejahteraan masyarakat karena selama terjadinya banjir masyarakat tidak dapat melakukan aktifitas ekonomi. Banjir juga menyebabkan lahan pertanian. Banyak lahan pertanian yang tergenang air sehingga mengakibatkan tanaman menjadi membusuk dan gagal panen. Banjir juga merusak fasilitas umum. Jalur transportasi juga terputus akibat banjir menggenangi jalan-jalan sehingga kendaraan tidak bisa lewat. Bencana alam kekeringan mengakibatkan kerugian yang cukup banyak bagi masyarakat. Kekeringan yang terjadi dapat mengakibatkan pasokan air berkurang, kekurangan pasokan air mengakibatkan kegiatan pertanian terganggu. Banyak sawah yang mengalami gagal panen akibat kekeringan. Karena suhu yang tinggi dan kekurangan air, tanaman-tanaman menjadi kering layu sedangkan hewan-hewan mati kehausan. Kekeringan sangat berpengaruh terhadap beberapa sektor ekonomi. Akibat kekeringan, tanaman-tanaman pertanian menjadi layu dan mati sehingga petani merugi. Selain itu, kekeringan juga mengakibatkan menurunya derajat kesehatan masyarakat. Akibat kekeringan banyak penyakit timbul karena kurangnya air bersih yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Kekeringan yang panjang mengakibatkan sedikitnya persediaan air besih sehingga masyarakat terpaksa menggunakan air kotor untuk kegiatan rumah tangga. Kekeringan mengakibatkan berkurangnya produksi bahan pangan. Kegagalan panen mengakibatkan masyarakat terancam bahaya kelaparan.

membandingkan teks siklus hidrologi dengan teks banjir